Senin, 27 April 2015

keterampilan dan nilai sebagai materi pendidikan



KETERAMPILAN DAN NILAI SEBAGAI MATERI DALAM PENDIDIKAN
MAKALAH
Diajukan Guna Memenuhi Tugas Presentasi Kelas
Mata Kuliah            : Ilmu Pendidikan
Dosen Pengampu    : Rohadi, S. Ag. M. S. I

disusun oleh:
Nama : Nunun Niswah
NIM   : 2114034
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA (STAINU)
TEMANGGUNG
2015 
A.    Pendahuluan

     Kegiatan pembelajaran merupakan suatu proses yang dialami oleh siswa. Dimana dalam suatu pendidikan sangat diperlukan sebuah keterampilan yang harus dimiliki oleh setiap siswa maupun guru. Keterampilan yang harus dimiliki siswa itu baik secara intelektual, personal maupun sosial. Maka, dengan keterampilan itu siswa dapat secara mudah menerima dan menyelesaikan tugas yang diberikan guru.
Keterampilan dalam belajar adalah suatu cara yang dipakai untuk mendapat, mempertahankan, dan mengungkapkan pengetahuan serta merupakan cara untuk menyelesaikan masalah. Keterampilan itu membutuhkan kesadaran yang tinggi (neuromuscular).
Pendidikan nilai bagi anak merupakan hal yang sangat penting. Hal ini disebabkan pada era global, anak akan dihadapkan pada banyak pilihan tentang nilai yang buruk dianggapnya baik atau sebaliknya. Nilai tidak bisa diajarkan tetapi diketahui dari penampilannya. Pengembangan domain afektif pada nilai tidak bisa dipisahkan dari aspek kognitif dan psikomotorik.

B.     Pembahasan
1.      Pengertian Keterampilan
Kata keterampilan berasal dari kata terampil yang berarti cakap dalam menyelesaikan tugas, mampu dan cekatan. Arti secara umum, keterampilan ialah kegiatan yang berhubungan dengan urat-urat syaraf dan otot-otot (neuromuscular) yang lazimnya tampak dalam kegiatan jasmaniah seperti menulis, mengetik, olah raga, dll.
Secara khusus keterampilan dalam belajar adalah suatu cara yang dipakai untuk mendapat, mempertahankan, dan mengungkapkan pengetahuan serta merupakan cara untuk menyelesaikan masalah.   
Keterampilan menurut para ahli, yaitu:
a.       Menurut Gordon (1994: 55), keterampilan adalah kemampuan untuk mengoperasikan pekerjaan secara mudah dan cermat.
b.      Menurut Nadler (1986: 73), keterampilan adalah kegiatan yang memerlukan praktek atau dapat diartikan sebagai implikasi dari keterampilan.
c.       Menurut Dunnette (1976: 33), keterampilan adalah kapasitas yang dibutuhkan untuk memelaksanakan beberapa tugas yang merupakan pengembangan  dari hasil training dan pengalaman yang didapat. 
Menurut Robbins (2000: 494-495) pada dasarnya keterampilan dapat dikategorikan menjadi empat, yaitu :
a.       Basic literacy skill (keahlian dasar) merupakan keahlian seseorang yang pasti dan wajib dimiliki oleh kebanyakan orang. Seperti membaca, menulis dan mendengar
b.      Technical skill (keahlian teknik) merupakan keahlian seseorang dalam pengembangan teknik yang dimiliki. Seperti menghitung secara tepat, mengoperasikan komputer
c.       Interpersonal skill (keahlian interpersonal) merupakan kemampuan seseorang secara efektif untuk berinteraksi dengan orang lain maupun dengan rekan kerja. Seperti pendengar yang baik, menyampaikan pendapat secara jelas dan bekerja dalam satu tim
d.      Problem solving (pemecahan masalah) merupakan proses aktivitas untuk menjalankan logika, berargumentasi dan penyelesian masalah serta kemampuan untuk mengetahui penyebab, mengembangkan alternatif dan menganalisa serta memilih penyelesaian yang baik

2.      Macam-Macam Keterampilan
a.    Keterampilan intelektual
Kemampuan analisis atau intelektual merupakan kemampuan atau kecakapan seseorang/siswa untuk melakukan penyelidikan terhadap suatu peristiwa dengan tujuan untuk mengetahui keadaan sebenarnya. Keterampilan ini diantaranya:
1)        Keterampilan untuk memperoleh pengetahuan dan informasi melalui pengumpulan fakta, bacaan, mendengarkan penjelasan dari guru melalui partisipasi aktif dalam diskusi, kunjungan kelapangan dll.
2)        Keterampilan berfikir, menafsirkan, menganalisis, dan mengorganisasikan informasi yang dipilih dari berbagai sumber, membentuk konsep, merangkumnya kembali dan membentuk generalisasi sesuai dengan jenjang kemampuan berfikir siswa.
3)        Kemampauan mengkritik informasi dan membedakan mana fakta dan mana yang opini. Dengan keterampilan ini, siswa dapat berfikir kritis, dapat menunjukkan mana informasi yang faktual dan mana yang opini.
4)        Keterampilan membuat keputusan berdasarkan mereka mampu mengambil keputusan dengan profesional, tidak asal menyamaratakan saja.
5)        Keterampilan memecahkan masalah merupakan hasil temuan dalam sistem baru. Termasuk didalamnya kemampuan memprediksi, memperkirakan hal-hal yang bisa atau akan terjadi dimasa depan.
6)        Keterampilan menggunakan media: globe, peta, grafik, tabel dll sesuai dengan kemampuan berfikirnya. Keterampilan ini sangat diperlukan dalam rangka penafsiran atas fakta-fakta dalam memperoleh pengetahuan tentang sesuatu.
b.    Keterampilan personal
1)        Keterampilan studi dan kebiasaan kerja: misalnya keterampilan menentukan lokasi kerja, mengumpulkan data, menggunakan reference material, membuat kesimpulan dll. Dengan latihan yang benar, siswa diberi peluang untuk memiliki percakapan belajar mandiri dan bekerja mandiri.
2)        Keterampilan bekerja dalam kelompok: berkenaan dengan kemampuan seseorang didalam kelompok, seperti menyusun rencana, memimpin diskusi, menilai pekerjaan secara bersama-sama.
3)        Keterampilan akademik/keterampilan belajar (continuing learning skills): keterampilan ini memungkinkan seseorang terampil belajar sepanjang hayat. Untuk tingkat pendidikan dasar sasarannya adalah baru dalam tahapan mengembangkan segenap potensi dirinya dikemudian hari, siswa memiliki semangat, kemampuan dan kepercayaan diri yang sehat.
c.    Keterampilan sosial
Keterampilan ini meliputi kehidupan dan kerja sama, belajar memberi dan menerima tanggung jawab, menghormati hak-hak orang lain, membina kesadaran sosial. Dengan demikian, keterampilan ini maka siswa mampu berkomunikasi dengan sesama manusia, lingkungannya dimasyarakat secara baik. Latihan dan pembinaan yang tampak dalam proses belajar mengajar antara lain mampu melaksanakan dengan baik:
1)        Diskusi dengan teman
2)        Bertanya kepada siapapun
3)        Menjawab pertanyaan orang lain
4)        Menjelaskan kepada orang lain
5)        Membuat laporan
6)        Memerankan sesuatu, dll (Belen dkk, 1990: 348)
d.   Keterampilan berkomunikasi
1)        Keterampilan komunikasi lisan (oral communication) yaitu kemampuan berbicara sehingga mampu menjelaskan dan mempresentasikan gagasan dengan jelas kepada audiens.
2)        Keterampilan komunikasi tulisan (written communication) yaitu kemampuan menulis secara efektif dalam konteks dan untuk beragam pembaca dan tujuan.
3)        Komunikasi non verbal adalah kemampuan memperkuat ekspresi ide dan konsep menggunakan bahasa tubuh, ekspresi wajah, dan nada bicara.

3.      Nilai Sebagai Materi Pendidikan
Nilai berkaitan dengan masalah baik dan buruk. Tolok ukur kebenaran sebuah nilai dalam perspektif filsafat adalah aksiologi. Pragmatisme memandang nilai dari filosofi utilitarianisme yang memandang sasuatu baik atau buruk ditinjau nilai gunanya secara kontan (cash value).

Pendidikan nilai adalah penanaman dan pengembangan nilai-nilai dalam diri seseorang sebagai tolak ukur dari keberhasilan yang akan dicapainya. Pendidikan nilai bertujuan untuk membina anak didik agar mampu dan mau memilih suatu benda atau tindakan sesuai dengan nilai-nilai yang dianut.

a.   Pengertian nilai
Nilai adalah sesuatu yang berharga, bermutu, menunjukkan kualitas dan berguna bagi manusia.

Nilai bersifat abstrak karena nilai termuat dalam sesuatu. Sesuatu yang memuat nilai (vehicles) ada empat macam, yaitu: raga, perilaku, sikap, dan pendirian dasar (Ndraha, 1997: 27-28).

Nilai adalah suatu tipe kepercayaan yang berada dalam ruang lingkup sistem kepercayaan di mana seseorang bertindak atau menghindari suatu tindakan, atau mengenai suatu yang pantas atau tidak pantas dikerjakan (menurut Rokeach dan Bank dalam Toha,  1996).
Dapat disimpulkan bahwa nilai adalah suatu keyakinan atau kepercayaan yang menjadi dasar bagi seseorang atau sekelompok orang untuk memilih tindakannya, atau menilai sesuatu yang bermakna atau tidak bermakna bagi kehidupannya.  

b.   Macam-macam nilai
1)        Nilai kognitif
Meningkatkan kemampuan dalam:
a)        Memperdalam teori yang berhubungan dengan praktikum
b)        Menggabungkan berbagai teori yang telah diperoleh dan mengembangkannya
c)        Menerapkan berbagai teori pada problema yang nyata
d)       Pemahaman teori-teori dan metodologi baru
2)        Nilai motorik
                        Menumbuhkan dan meningkatkan keterampilan dalam: mempersiapkan, merancang, menggunakan seperangkat peralatan, dan bahan secara tepat dan benar untuk mencapai tujuan tertentu.
3)        Nilai afeksi
                        Afeksi horisontal adalah membentuk sikap dan motivasi dalam berhubungan dengan diri sendiri dan dengan orang lain dalam bekerjasama dalam kelompok, disiplin dalam waktu dan perilaku, sikap jujur dan terbuka, menghargai ilmunya, belajar mandiri, dan kreatif dalam bertindak. Afeksi fertikal adalah membentuk sikap dan motivasi dalam berhubungan dengan sang pencipta: ihsan, iman, dan islam.



C.      Kesimpulan
Keterampilan adalah kemampuan/keterampilan yang dimiliki seseorang untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dan merupakan suatu cara yang dipakai untuk mendapat, mempertahankan, dan mengungkapkan pengetahuan serta merupakan cara untuk menyelesaikan masalah.
Pendidikan nilai adalah penanaman dan pengembangan nilai-nilai dalam diri seseorang sebagai tolak ukur dari keberhasilan yang akan dicapainya. Pendidikan nilai bertujuan untuk membina anak didik agar mampu dan mau memilih suatu benda atau tindakan sesuai dengan nilai-nilai yang dianut. Pendidikan nilai itu meliputi tiga ranah yaitu afeksi, kognitif, dan psikomotorik. 

Daftar Pustaka
Darmiyati Zuchdi. 2009. Humanisasi Pendidikan Menemukan Kembali Pendidikan yang Manusiawi. Jakarta: Bumi Aksara.
Elfindri, dkk. 2010. Soft Skill Untuk Pendidik. Jakarta: Baduase Media.

Khoiron Rosyadi. 2004. Pendidikan Profetik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Majid, Abdul. 2012. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Rosda Karya.
Marno dan Triyo Supriyatno. 2008. Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan Islam. Bandung: Reflika Aditama.
Syah, Muhibbin. 1995. Psikologi Pendidikan. Bandung: Rosda Karya.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar